15.06.202317:01:00UTC+00Euro Menguat ketika ECB Kembali Menaikkan Suku Bunga dan Menunjukkan Pengetatan Lebih Lanjut

Euro menguat di sesi Eropa pada hari Kamis ketika Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga utamanya sebesar seperempat poin dasar dan mengisyaratkan adanya pengetatan lebih lanjut seiring dengan risiko inflasi yang tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Dewan Pimpinan ECB yang dipimpin oleh Christine Lagarde meningkatkan suku bunga utama refinancing (refi) sebesar 25 poin dasar menjadi 4,00 persen.

Suku bunga fasilitas deposit dinaikkan menjadi 3,50 persen dan suku bunga pinjaman menjadi 4,25 persen.

Proyeksi makroekonomi terbaru dari Staf ECB menunjukkan bahwa prospek inflasi di kawasan euro direvisi naik, sedangkan prakiraan pertumbuhan direvisi turun.

Inflasi inti, tidak termasuk energi dan pangan, saat ini diproyeksikan akan mencapai 5,1 persen pada tahun 2023, sebelum turun menjadi 3,0 persen tahun depan, dan terus turun menjadi 2,3 persen pada tahun 2025.

Perekonomian zona euro saat ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 0,9 persen tahun ini, 1,5 persen tahun depan, dan 1,6 persen pada tahun 2025.

"Dalam keputusan-keputusan masa depan Dewan Pimpinan, suku bunga kunci ECB akan dibawah ke tingkat yang cukup ketat untuk kembali mencapai inflasi ke target jangka menengah 2 persen secara tepat waktu, dan akan dipertahankan pada tingkat tersebut selama yang diperlukan," ECB menegaskan.

Dalam konferensi pers, Presiden Christine Lagarde, mengatakan bahwa dewan pimpinan belum membahas kemungkinan untuk menghentikan siklus peningkatan suku bunga.

"Kecuali ada perubahan signifikan pada skenario dasar kami, kami akan terus meningkatkan meningkatkan suku bunga pada pertemuan berikutnya. Jadi, kami tidak sedang memikirkan untuk menghentikan peningkatan suku bunga," ujar Lagarde.

Data dari Eurostat menunjukkan bahwa neraca perdagangan kawasan euro mengalami defisit pada bulan April karena penurunan ekspor seiring dengan meningkatnya impor.

Defisit perdagangan berjumlah 7,1 miliar euro pada bulan April dibandingkan dengan surplus sebesar 14,0 miliar euro pada bulan Maret.

Euro naik mendekati level tertinggi 5 pekan sebesar 1,0919 terhadap greenback dari penutupan kemarin sebesar 1,0823. Euro dapat menghadapi resistance di sekitar level 1,11 jika terus menguat.

Euro menyentuh 153,38 terhadap yen, level tertingginya sejak September 2008. Pada penutupan Rabu, pasangan ini senilai 151,60. Kenaikan lebih lanjut pada pasangan mata uang ini dapat menemukan resistance di sekitar level 157,00.

Euro menguat ke level tertinggi 2 hari sebesar 0,8591 terhadap pound dari penutupan Rabu sebesar 0,8550. Euro diperkirakan akan menghadapi resistance di sekitar level 0,88.

Euro rebound menjadi 0,9784 terhadap franc, menuju level tertinggi dalam 2 hari sebesar 0,9789 yang terlihat di 4:30 am ET. Pasangan mata uang ini telah menyelesaikan transaksi Rabu di 0,9757. Euro kemungkinan akan menemui resistance di sekitar level 1,00.

Euro terapresiasi ke level tertinggi dalam 2 hari di 1,7625 terhadap kiwi dan level tertinggi 2 pekan di 1,4500 terhadap loonie dari penutupan sebelumnya masing-masing di 1,7441 dan 1,4428. Euro kemungkinan akan menemui resistance di sekitar level 1,78 terhadap kiwi dan 1,46 terhadap loonie.

Euro pulih menjadi 1,5983 terhadap aussie, dari level terendah lebih dari 3 bulan sebesar 1,5848 yang tercapai pada pukul 2:10 pagi waktu ET. Pasangan euro-dolar telah menyelesaikan transaksi di 1,5935 pada hari Rabu. Jika euro terus menguat, kemungkinan akan menguji resistance di sekitar wilayah 1,61.