21.07.202311:44:00UTC+00Pertumbuhan Penjualan Ritel Inggris Melebihi Ekspektasi; Defisit Anggaran Melebihi Target

Meskipun inflasi tinggi, pertumbuhan penjualan ritel Inggris melaju lebih cepat daripada yang diperkirakan di bulan Juni karena cuaca yang baik mendorong penjualan toko makanan dan non-makanan, demikian dilaporkan oleh Kantor Statistik Nasional pada hari Jumat. Namun, hasil survei dari grup riset pasar GfK menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen melemah untuk pertama kalinya dalam enam bulan di bulan Juli. Data terpisah dari ONS hari ini menunjukkan bahwa defisit anggaran Inggris berada di bawah estimasi pemerintah di bulan Juni. Namun, defisit tersebut tetap menjadi yang tertinggi ketiga untuk bulan tersebut sejak pencatatan dimulai pada tahun 1993. Penjualan ritel naik 0.7 persen bulan ke bulan di bulan Juni, yang lebih cepat dari kenaikan 0.1 persen di bulan Mei. Ini juga lebih cepat dari perkiraan ekonom sebesar 0.2 persen. Semua sektor utama penjualan ritel, yaitu makanan, non-makanan dan ritel non-toko berekspansi di bulan Juni, kecuali bahan bakar otomotif. Penjualan toko non-makanan naik 1.0 persen di bulan Juni. Toserba dan peritel furnitur melaporkan bahwa penjualan musim panas dan peningkatan jumlah pengunjung mengangkat volume penjualan. Didorong oleh cuaca yang baik dan promosi, volume penjualan toko makanan naik 0.7 persen. Sebaliknya, penjualan bahan bakar otomotif turun 0.3 persen setelah kenaikan 1.7 persen di bulan Mei. Tidak termasuk bahan bakar otomotif, volume penjualan ritel mencatat kenaikan 0.8 persen setelah tetap datar di bulan Mei. Penjualan diperkirakan tumbuh 0.2 persen. Dalam skala tahunan, penjualan ritel mencatat penurunan 1.0 persen setelah penurunan 2.3 persen di bulan Mei. Para ekonom memperkirakan penurunan tahunan sebesar 1.5 persen. Volume penjualan tidak termasuk bahan bakar mobil turun 0.9 persen menyusul penurunan 1.9 persen di bulan Mei. Penurunan ini tidak separah perkiraan para ekonom untuk penurunan 1.6 persen. Pada kuartal kedua, pertumbuhan volume penjualan ritel naik dua kali lipat menjadi 0.4 persen dari 0.2 persen pada kuartal pertama. Indeks sentimen konsumen GfK turun menjadi -30 di bulan Juli dari -24 di bulan Juni. Direktur strategi klien GfK Joe Staton mengatakan bahwa kepercayaan konsumen membaik dalam enam bulan pertama tahun 2023 meskipun krisis biaya hidup terus berlanjut, dengan inflasi dua digit yang melebihi pertumbuhan pendapatan dan kenaikan suku bunga yang mempengaruhi pemilik rumah dan penyewa. "Tiba-tiba, ketahanan ini runtuh," kata Staton. Ekonom Capital Economics, Ashley Webb, mengatakan bahwa meskipun penurunan terburuk pada pendapatan riil rumah tangga telah berlalu, namun dampak dari kenaikan suku bunga masih belum terasa. Hambatan yang semakin besar dari suku bunga yang lebih tinggi akan membawa ekonomi ke dalam resesi di paruh kedua tahun ini dan menghasilkan penurunan 0.5% dari puncak ke dasar dalam belanja konsumen riil, menurut ekonom tersebut. Pinjaman bersih sektor publik tidak termasuk bank-bank sektor publik turun 0.4 miliar Poundsterling menjadi 18.5 miliar Poundsterling di bulan Juni. Sebelumnya, Kantor untuk Tanggung Jawab Anggaran memperkirakan defisit mencapai GBP 21.1 miliar. ONS mengatakan bahwa penerimaan pajak yang lebih tinggi serta penurunan yang kuat pada hutang bunga dibandingkan tahun lalu, sebagian besar diimbangi oleh peningkatan pembayaran tunjangan dan biaya-biaya lainnya. PSNB untuk tiga bulan hingga Juni adalah GBP 7.5 miliar lebih rendah dari perkiraan OBR. Defisitnya mencapai GBP 54.4 miliar. Pada akhir Juni 2023, utang bersih sektor publik mencapai GBP 2.59 triliun atau diperkirakan sementara sekitar 100.8 persen dari produk domestik bruto tahunan.