18.12.202318:09:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup Cukup Naik

Emas berjangka ditutup naik pada hari Senin, meskipun rebound dolar dari titik terendah sesi ini membatasi kenaikan logam kuning ini. Dolar cukup lesu akibat ketidakpastian suku bunga The Fed setelah Ketua Fed New York, Williams, mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Maret tampaknya 'prematur', mengurangi spekulasi pasar atas penurunan suku bunga yang akan segera terjadi. Selain itu, Presiden Fed Bank of Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Minggu dalam sebuah wawancara di CBS mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas perjuangan inflasi, dan keputusan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk. Indeks dolar, yang turun ke 102,38 di sesi Asia, pulih ke sekitar level 102,65 di sesi New York sebelum turun menuju 102,55. Emas berjangka untuk bulan Februari ditutup naik sebesar $4,80 pada $2,040.50 per ounce. Perak berjangka untuk bulan Maret ditutup turun $0,047 pada $24,107 per ounce, sementara tembaga berjangka untuk bulan Maret ditutup pada $3,8520 pon, turun $0,385 dari penutupan sebelumnya. “Meskipun keadaan terlihat menguntungkan bagi emas, pergerakan baru-baru ini menunjukkan bahwa para trader tidak yakin di level ini dan saya tidak yakin seberapa optimis pasar terhadap suku bunga,” jar Craig Erlam, Analis Pasar Senior di OANDA, UK & EMEA. "Melemahnya dolar dapat membantu, tetapi jika beberapa hari ini berlalu, ini mungkin akan menjadi musim penolakan dari bank sentral yang berusaha keras untuk mengelola ekspektasi." Pasar sedang menunggu rilis laporan inflasi AS untuk kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Federal Reserve. Laporan AS mengenai pendapatan dan belanja pribadi, pesanan barang tahan lama, perumahan baru dan penjualan rumah baru dan lama yang akan dirilis minggu ini juga dapat memberikan lebih banyak pencerahan terhadap prospek ekonomi dan suku bunga AS. Dewan Pengurus Bank Sentral Eropa (ECB) Joachim pada hari Jumat mengatakan bahwa ECB mungkin telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunganya, tetapi masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan biaya pinjaman. Rekannya, Madis Muller, juga mengisyaratkan bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Bank of Japan (BOJ) memulai pertemuan 2 hari di tengah spekulasi bahwa bank tersebut dapat mengubah panduan ke depan mengenai suku bunga atau memberikan sinyal mengenai perubahan kebijakan. BOJ diperkirakan akan menghapus suku bunga negatif pada akhir tahun depan.