19.12.202320:34:00UTC+00Dolar Melemah Terhadap Sejumlah Mata Uang Utama

Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada hari Selasa karena para trader terus memprediksi bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga sejuak kuartal pertama tahun depan. Terlepas dari komentar hawkish beberapa pejabat Fed, para analis optimis bahwa bank sentral AS akan segera memulai penurunan suku bunga. Presiden Fed Chicago ,Austan Goolsbee, pada hari Senin mengatakan bahwa ia bingung dengan reaksi pasar terhadap pernyataan Ketua Fed mengenai kemungkinan penurunan suku bunga dan bank sentral AS tidak berkomitmen untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat dan cepat. Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, juga mengatakan bahwa pasar keuangan telah "sedikit lebih maju" daripada bank sentral sehubungan dengan ekspektasi penurunan suku bunga. Di sisi lain, Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, mengatakan bahwa pemotongan suku bunga acuan bank sentral AS kemungkinan akan tepat dilakukan tahun depan karena adanya perkembangan dalam inflasi. Alat FedWatch CME Group saat ini menunjukkan kemungkinan 67,5% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin pada bulan Maret 2024. Indeks dolar turun menjadi 102,07 pada awal sesi, dan berada di 102,16 beberapa waktu lalu, turun hampir 0,4% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar melemah menjadi 1,0978 dari 1,0925, dan terhadap Pound Sterling, melemah menjadi 1,2727 dari 1,2649. Dolar menguat terhadap mata uang Jepang, menjadi 143,89 yen per unit, naik dari 142,80 yen per unit pada hari Senin. Terhadap Aussie, dolar turun menjadi 0,6762, melemah lebih dari 0,8%. Franc Swiss menguat terhadap greenback, menguat menjadi CHF 0,8611 dari CHF 0,8670, sedangkan Loonie menguat menjadi C$ 1,3339 per dolar, naik dari C$ 1,3401. Dalam rilis ekonomi AS, laporan dari Departemen Perdagangan menyatakan bahwa perumahan baru melonjak sebesar 14,8% ke level tahunan sebanyak 1,560 juta di bulan November setelah naik tipis sebesar 0,2% ke level yang direvisi turun menjadi 1,359 juta di bulan Oktober. Lonjakan ini mengejutkan para ekonom, yang memperkirakan perumahan baru akan menurun sebesar 0,9% ke level tahunan sebanyak 1,360 juta dari 1,372 juta yang dilaporkan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Departemen Perdagangan menyatakan bahwa izin bangunan merosot sebesar 2,5% ke level tahunan sebnayak 1,460 juta pada bulan November setelah melonjak sebesar 1,8% ke level revisi ke atas sebanyak 1,498 juta pada bulan Oktober. Izin mendirikan bangunan, yang merupakan indikator permintaan perumahan di masa depan, diperkirakan turun 1,1% ke tingkat tahunan sebesar 1,470 juta dari 1,487 juta yang dilaporkan pada bulan sebelumnya.