Pada sesi Asia, Bitcoin (BTC/USD) mencapai titik terendah 27.639. Level harga ini terakhir kali dicapai pada 27 Desember 2020.

Di chart 4 jam, kita bisa melihat bahwa sejak awal Mei, Bitcoin terus bergerak dalam bias bearish di bawah EMA 200.

Pada 9 Mei, Bitcoin menembus level psikologis 30.000. Ini merupakan sinyal negatif karena pasar kini dalam tekanan jual yang kuat dan kemungkinan akan terus diperdagangkan di bawah 31.250 dalam beberapa hari mendatang.

Bear meningkatkan tekanan di pasar mata uang kripto pada 11 Mei, namun bull mempertahankan level penting 28.125 dengan semua kekuatannya. Ini merupakan level penting untuk diperhatikan karena jika ditembus, penjualan bisa meningkat. Pasangan BTC/USD bisa turun menuju 25.000 (0/8 Murray) kemudian ke 21.875 (-1/8 Murray).

Indikator eagle di chart 4 jam mencapai level 5 poin yang menunjukkan kondisi oversold. Rebound teknikal ke atas 1/8 Murray di sekitar 28.125 diperkirakan terbentuk dalam beberapa jam ke depan dan harga bisa mencapai 2/8 Murray di 31.250.

Karena Bitcoin menunjukkan tanda-tanda kehabisan tenaga dan oversold yang ekstrem, kami perkirakan akan terbentuk rally yang bisa memberikan kelegaan dari tekanan bearish yang kuat hanya jika harga berkonsolidasi di atas 28.000.

Jika naik dari level saat ini (29.110), harga bisa mencapai SMA 21 di 31.328. Ini merupakan level yang penting untuk diperhatikan karena jika harga turun, bear akan kembali mencoba mendorong pasangan ini turun ke bawah 28.125.

Alternatifnya, jika bull mendorong harga ke atas SMA 21, pasangan ini bisa membentuk rally melewati EMA 200 di 37.930. Ini akan berarti pemulihan sebesar 30% dari titik terendah saat ini.

Rencana trading kami berupa pembelian Bitcoin di atas 1/8 Murray di sekitar 28.125. Target pertama kami di SMA 21 di level 31.328. Jika level ini ditembus, kami sarankan pembelian dengan target di 3/8 Murray yang terletak di 34.375.